"Kemaliq Ranget" tempat yang sakral di budaya Sasak

 Kemaliq Ranget 
Tempat sakral di budaya Sasak 

Penulis : Firyaal Qanitah 


Kemaliq berasal dari kata “maliq” yang memiliki arti keramat atau suci, sedangkan Ranget adalah nama sebuah dusun yang terletak di desa Suranadi, kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Seperti yang telah dijelaskan oleh narasumber Bapak Saptori Wirawan, bahwa kemaliq dianggap sebuah tempat yang sakral oleh leluhur setempat, tempat yang memilki energi positif dan dikenal sebagai tempat sakral yang digunakan para leluhur terdahulu untuk bertafakur. Adanya batu, air, pohon dan sebagainya menandakan adanya aktivitas bertafakur para leluhur zaman dahulu. Adanya bukti tersebut menunjukkan bagaimana  peradaban agama Islam di daerah ini berkembang dengan pesat, Penandaan bahwa kemaliq di Ranget adalah bangunan agama lain, itu bukanlah bukti bahwa adanya peradaban lain atau peradaban yang bukan Islam yang berkembang di pulau Lombok.

Kemaliq ini di temukan dan diakui  kesakralannya sejak 1800 sekian, kesakralan tersebut diresmikan oleh para leluhur setempat yang di kenal dengan nama Baloq Alisah atau biasa disebut Baloq Dendek. Daerah ini sangat sakralnya memberikan nuansa kenyamanan bagi para pengujung yang datang, namun dipercayai dan diyakini jika pengujung datang dengan niat yang buruk dan pikiran yang buruk maka tidak menutup kemungkinan pulang dari tempat ini akan mendapatkan hal-hal yang tidak dinginkan.

Di samping itu, adanya istilah Wetu Telu yang dijadikan salah satu kepercayaan ritual dalam beragama Islam, hal ini banyak orang yang persepsi bahwa Wetu Telu itu sesuatu yang tidak baik bahkan sirik, karena banyak orang melihat bahwa ritual kemaliq itu orang membawa bunga, sesajen, dan lainnya. Hal ini harus diluruskan karena banyak juga berita beredar yang salah menyatakan bahwa Wetu Telu itu meringkas sholat fardhu, padahal sebernya itu tidak benar, tidak ada bukti akan kebenaran itu terjadi. Hal ini dibuktikan dengan adanya tulisan – tulisan Sasak terdahulu yang berpondasi pada kitab suci Al – Qur’an, disana sudah jelas bahwa kemaliq menandakan bahwa leluhur terdahulu beragama Islam, dengan melaksanakan sholat fardu 5 kali jadi tidak benar adanya berita yang beredar bahwa sholat itu diringkas, leluhur dahulu itu tidak begitu, tetapi persepsi kebanyakan orang melihat ritual kemaliq dipandang seperti bida’ah namun jika masyarakat setempat mendapati berita tersebut maka mereka akan menjelaskan kebenarannya.

Salah satu alasan sebagian masyarakat setempat masih melestarikan budaya kemaliq, karena mereka menganggap bahwa leluhur terdahulu orang hebat yang taat beribadah dan rajin bertafakur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yakni Allah SWT. Seperti yang di paparkan oleh Kepala dusun setempat, beliau memaparkan bahwa kemaliq merupakan sejarah peninggalan orang Islam yang dijadikan prasastinya orang Sasak, dan yang dapat mengunjunginyapun bukan orang yang sembarangan harus orang beragama Islam dengan niat yang baik. Tempat ini juga dijadikan tempat beribadah para masyarakat muslim yang mengujunginya. Namun karena alasan 
budaya kemaliq sudah beralih fungsi dan tidak semestinya di pergunakan untuk alasan budaya 
umat agama lain. 

Pada tahun 1965 hari dimana peradaban Islam mulai redup, ajaran agama Islam yang disebarkan oleh kalangan ulama mulai melemah, masyarakat mulai kalah akan pengetahuan dan peradaban agama Islam, namun masih banyak masyarakat Lombok yang melakukan ritual di kemaliq, tetapi seiring dengan perkembangan zaman masyarakat sudah tidak memperhatikan peradaban Islam di kemaliq, di mulai dari perubahan bentuk dan lain sebagainya. sebenarnya kita tidak perlu melihat bentuknya dalam ibadah, karena beribadah itu dimana saja yang penting tempatnya bersih. Tahun 1980 peradaban Islam di kemaliq mulai diambil alih oleh umat beragama lainnya, namun sebagian masyarakat meyakini walaupun diambil alih oleh umat beragama lain yang namanya tradisi dan pradaban agama Islam tidak pernah hilang dengan adanya alih fungsi oleh agama lain. karena hal inilah kepala dusun mulai mengambil bagian untuk menjaga kembali, menghidupkan kembali prasasti – prasasti tanah Sasak yang saat ini mulai redup.

Prasati kemaliq ini, oleh masyarakat setempat menjadi bukti adanya tanda peradaban Islam, namun perlahan-lahan masyarakat kurang megerti apa itu kemaliq. Mungkin sekarang banyak yang mengira bahwa kemaliq itu budaya lain tetapi sebenarnya itu budaya asli Sasak, bahkan banyak masyarakat Sasak yang kurang mengetahui asal usul dari kemaliq tersebut sehingga tanpa sadar budaya leluhur Sasak semakin dikuasai oleh budaya lain, hal ini karena kurangnya kepedulian kita sebagai generasi muda untuk mempertahankan sebuah budaya tanpa adanya penyingkiran budaya awal karena budaya yang baru masuk di daerah tersebut. 


Komentar

  1. Informasi yang sangat bermanfaat kak, terimakasih yaa

    BalasHapus
  2. Wahhh kerennn, nambah dong ilmunya

    BalasHapus
  3. Alhamdullilah nambah pengetahuan , keren semangattt 🤎

    BalasHapus
  4. Masyaallah 👍good job untuk ilmu baru sekaligus pengetahuan baru untuk kami lebih mengenal lagi budaya lombok

    BalasHapus
  5. Tulisan "Kemaliq Ranget
    Tempat sakral di budaya Sasak" ini sangat menarik, dan menambah wawasan saya mengenai budaya sasak. Terimakasih penulis

    BalasHapus
  6. Informasi ini sangat bermanfaat utk saya.. Terima kasih mbak

    BalasHapus
  7. Thank u,❤️❤️❤️❤️

    BalasHapus
  8. Nambah pengetahuan, bagus👍

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas ilmunya kk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMALIQ RANGET

CERPEN